Parik Malintang, NASIONAL3.COM – Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur SE.MM lantik TK. Mudo Prof.Dr. H. Duski Samad sebagai ketua Yayasan Islamic Center Syekh Burhanuddin (YIC-SB) periode 2022-2027 di Hall IKK, pada kamis (22/09/22).
Yayasan Islamic Centre Padang Pariaman merupakan lembaga sosial yang didirikan oleh ulama, tokoh masyarakat atas dukungan penuh Pemerintah Daerah Padang Pariaman sejak 1978 lalu yang pada awalnya bernama yayasan Dana Sosial Islam (YDSI).
Bersamaan dengan itu, juga dilaksanakan pelantikan ketua STIT Syekh Burhanuddin periode 2021-2025 Dr. Neny Triana,MA , Wiwi Afriana, S.Pd sebagai kepala MAS YDSI Islamic Centre periode 2016-2025, dan Agus Delfi,S.Pd sebagai kepala MTs YDSI Islamic Centre periode 2020-2025.
Adapun yang menjadi pengurus yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin Kabupaten Padang Pariaman periode 2022-2027 Suhatri Bur,SE.MM sebagai ketua Dewan Pembina, Ir.H. Ali Amran,M.P sebagai Sekretaris dan Asril Khalis sebagai bendahara.
Dr. H. Afrinaldi Yunas,MA sebagai Direktur pengurus Syekh Burhanuddin Institute (SBI) peridoe 2022-2027, Wadir Diklitbang Dr.Heri Surikno,MA, Wadir Publikasi dan Kerjasama Dr. Zulfis,MA , Wadir Advokasi dan Hukum Afriendi Sikumbang,SH.MH , Wadir SDM dan Humas Zahirman,S.Sos,MM serta Wadir Wisata Religi M.Fadhly,S.AP.,MM.
Bupati Suhatri Bur dalam sambutannya menyebutkan Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin adalah aset untuk peningkatan tingkat religius dan SDM Masyarakat Padang Pariaman.
“Selamat kepada pengurus dan pengawas yayasan islamic centre burhanuddin yang terpilih, semoga amanah dan mampu menjalankan tugas amanah dan organisasi dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
lebih lanjut, Suhatri Bur menambahkan Pemerintah kabupaten Padang Pariaman serius dalam mengurus pendidikan keagamaan, sebagaimana tertuang dalam visi/misi Padang Pariaman Berjaya.
” untuk itu kita, Pemkab Padang Pariaman selalu mendukung dan mendorong YIC-SB untuk terus berkembang lebih maju mengingat YIC-SB adalah aset untuk peningkatan tingkat religius dan SDM masyarakat Padang Pariaman,” tegasnya.
sementara itu, Duski Samad dalam laporannya mengatakan dalam semangat YISC Reborn tentu perlu terus dikoordinasikan, menambah inovasi dan dilakukan pergerakan mendayagunakan potensi nama besar Syekh Burhanudin dan Memory sejarah syarak Mandaki Adat Manurun.
“Amanah menjadi ketua YISC bersama tim pengurus adalah tugas mulia dan tanggung jawab moral untuk YISC reborn dengan semangat baru sebagai modal sosial dan keagamaan bagi kebaikan lebih luas masyarakat Padang Pariaman,”. tutupnya.
Hadir dalam pelantikan tersebut Sekda Padang Pariaman Rudy R.Rilis , Kakankemenag Padang Pariaman Syafrizal, tokoh masyarakat TK. Bagindo M.Leter, Ketua Baznas Padang Pariaman Rahmad Tk Sulaiman, kepala OPD, Camat dan Walinagi terkait.
Adapun pengurus harapannya untuk pengembangan dan kemajuan yayasan ini yaitu menyediakan waktu, dan memaksimalkan keikhlasan untuk mendayagunakan evindensi keagamaan, Syafar, Makam Syekh Burhanuddin, jaringan ulama tarekat, asosiasi makam wali nasional, edukasi dan literasi SB untuk menghadirkan kehidupan beragama yang baik, dan mendorong wisata religius dan penguatan budaya dan kearifan lokal. Kemudian mendorong partisipasi luas tokoh dan cendikiawan Padang Pariaman untuk berkalaborasi mendayagunakan YISC, STIT SB dan Syekh Burhanuddin Institut sebagai Perguruan Tinggi Islam, modal sosial kolektif masyarakat Padang Pariaman yang didirikan oleh tokoh masyarakat bersama Pemerintah Daerah Padang Pariaman sejak 1978 lalu. Memohon dukungan Pemerintah Daerah agar meminta 103 nagari mengirimkan 1 atau 2 anak nagari dalam setahun untuk berkuliah di STIT SB, dengan memaksimalkan dana pemberdayaan SDM Pemerintah nagari dan atau kerjasama dengan UPZ Nagari, perantau dan sebagainya dan terakhir Pimpinan STIT SB diharapkan untuk bekerja lebih keras lagu dengan membuka prodi baru berbasis dunia kerja masa depan dan sekaligus menyiapkan diri menjadi Institut SB. Pimpinan STIT SB dapat lebih kuat lagu mencapai mahasiwa aktif 1.000 orang di tahun 2023/2024, sebagai upaya peningkatan layanan kampus ini tentu dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sangat diharapkan bagi kehadiran Perguruan Tinggi Islam Negeri IAIN Syekh Burhanuddin Padang Pariaman dan terakhir Pemda Padang Pariaman diharapkan memberikan dukungan berupa hibah tanah tempat berdiri STIT di Kampung Baru Kota Pariaman, karena sejarah berdirinya STIT SB atas dukungan penuh Pemda Padang Pariaman guna mendapatkan dukungan pembangunan dari Kementrian Agama. Secara bersama Pemda, Yayasan dan STIT SB terus meningkatkan peran serta pasentren sebagai soko guru pengembangan dan peningkatan pendidikan berbasis agamais di Padang Pariaman.